Friday, November 17, 2006

VANDALISME


Kenapa mencoret-coret dinding dibilang Vandalisme yah?...

Konon pada tahun 445 kota Roma dihancurkan oleh salah satu suku yang bernama Vandals. Mereka dikenal sebagai suku yang gemar merusak dan menghancurkan segala sesuatu yang merupakan hasil karya peradaban manusia. Perilaku mereka ini dianggap sebagai yang tidak beradab. Vandalisme memang ada dalam masyarakat modern sekarang, seperti mencoret-coret dinding. Masalahnya... aku juga pernah berperilaku seperti suku Vandals. Apakah anda juga pernah???... coret2 dinding kamar waktu kecil?? coret2 dinding sekolah dan meja sekolah??? ... yaaaa ya ya... saya yakin bahwa sebagian besar yang membaca blog saya pernah melakukannya.

Monday, November 06, 2006

Obituary

Hpku berdering, dengan tangan yang berat dan mata nyaris tertutup, berusaha untuk mengangkat hp yang beratnya hanya 95 gram.

1 New Message:
"Innalillahiwainnalillahirojiun tlh plg k rahmatullah tmn kita eko tiko jam 23.00 td. Rencana dimakamkan besok di Cirebon. Mohon dibukakan pintu maaf utk beliau."
From:Endy Djusman
1:44am 5-Nov-06

Aku terkejut... seakan-akan kamarku runtuh! atap seperti diterbangkan oleh angin kencang dan pintu-pintu terbanting tanpa henti... ternyata pertemuanku dengan beliau setahun yang lalu adalah yang terakhir. Bulu kudukku terasa berdiri, kantuk sirna... ya Allah, ampunilah semua dosa Eko Tiko dan terimalah semua amal ibadahnya, mudah mudahan beliau mendapat tempat yang layak di surga bersama anak istrinya.

Berat sekali cobaan sahabat lamaku ini, terasa tidak sanggup jika aku yang menerima cobaan yang dia terima semasa hidupnya. Berbagai cobaan dia alami sejak menikah di tahun 2002. Pertama beliau kehilangan anak tercinta yang baru berumur kira-kira 2-3 bulan karena sakit. Kemudian kehilangan anak ke-duanya yang juga berumur dalam hitungan bulan. Di tahun 2004 beliau harus kehilangan istri... "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" ... Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali...

ya Allah... bukakanlah pintu surgaMu untuk sahabatku ini, terimalah semua amal dan ibadah sahabatku ini, berilah ia, istri dan anak-anaknya tempat yang layak di sisi Mu... surga.

Tuesday, October 24, 2006

Hari Raya 1 Syawal 1427H

Lebaran, hari penuh kemenangan setelah sebulan melalui bulan suci Ramadhan yang penuh kesabaran dan kemuliaan. InsyaAllah semua puasaku, orangtuaku, saudara-saudaraku, dan teman-temanku di terima oleh Allah SWT. Langit seolah-olah ikut bahagia dengan tangisan haru tetesan hujan sejak kemarin siang, ketika saya mengetik postingan ini, derikan atap seng terasa menyapa gendang telinga menandakan hentakan air hujan saling sahut dengan deras. Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah... puji syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT.

Menikmati Hari Raya di Mengoepeh rasanya memang aneh, jauh dari keluarga, jauh dari sanak saudara dan handai taulan. Bahagia bercampur sedih mungkin kerap dialami oleh saudara-saudara yang merayakan Hari Raya jauh dari kampung halaman, orang tua dan keluarganya. Pulsa aku habiskan untuk menghubungi orang tua, meski harus berdiri di titik tertentu agar mendapatkan sinyal di bawah teriknya matahari. Namun semua tiada sebanding dengan maaf yang diberikan orang tuaku.

Sholat Ied di masjid desa penduduk setempat masih terasa kurang syahdu. Kesedihan mulai terobati setelah mendengar suara dambaan hati di pesawat telepon walau hanya sebentar dan mess juga menyediakan lontong, rendang dan dendeng yang lezat, cukup untuk menghalau sedih.

Masih terngiang di ingatanku tentang isi Khotbah Sholat Ied tadi, Malaikat Jibril Berdo'a dan Nabi Muhammad SAW Mengamini. Kisah ini terjadi pada saat Rasul dan para sahabat membaca Takbir, Tahmid dan Tahlil di Masjidil Haram. Saat Rasulullah sedang bertakbir, tiba-tiba beliau keluar dari kelompok dan menepi ke arah dinding. Kemudian Rasulullah mengangkat kedua tangannya layaknya orang yang sedang berdoa. Dan saat itu, Rasulullah mengatakan Amin sampai tiga kali. Setelah Rasulullah mengusapkan kedua tanggan di wajahnya, para sahabat mendekati beliau dan bertanya, "Ya Rasul, apa yang sedang terjadi sehingga engkau mengangkat kedua belah tanganmu sambil mengatakan Amin sampai tiga kali?"


Rasulullah menjawab, "Tadi saya didatangi Jibril dan meminta saya mengaminkan doanya" Kemudian para sahabat bertanya, "Apa gerangan doa yang dibacakan Jibril itu ya Rasul?" Selanjutnya, Rasullah kembali menjawab, "Kalau kalian ingin tahu, inilah doa yang disampaikan Jibril dan saya mengaminkannya:
  1. Ya Allah ya Tuhan kami, janganlah engkau terima amal ibadah kaum Muslimin selama bulan Ramadhan apabila dia masih bersalah kepada ke-dua orang tuanya dan belum dimaafkan.
  2. Ya Allah ya Tuhan kami, janganlah engkau terima amal ibadah kaum Muslimin selama bulan Ramadhan apabila suami istri masih berselisih dan belum saling memaafkan.
  3. Ya Allah ya Tuhan kami, janganlah engkau terima amal ibadah kaum Muslimin selama bulan Ramadhan apabila dia dengan tetangganya serta kerabatnya masih berselisih dan belum saling memaafkan.

Itulah doa yang diucapkan oleh malaikat Jibril sehingga Rasulullah mengaminkan sampai tiga kali. Namun, terdapat (4) empat faktor yang menyebabkan doa tersebut dikabulkan Allah, yaitu:

  1. Yang berdo'a adalah Jibril. Jibril adalah makhluk yang sejak diciptakan oleh Allah tidak pernah membantah dan berbuat dosa kepada Allah.
  2. Yang mengamini do'a tersebut adalah Muhammad, yang merupakan manusia Maksum yang telah diampuni semua dosanya.
  3. Do'a tersebut diucapkan di tempat yang mendapat berkah dari Allah, yaitu Masjidil Haram.
  4. Waktu berdo'a adalah malam Aidil Fitri yaitu hari di mana satu di antara sepersepuluh malam jika kita berdoa langsung diijabah oleh Allah

Hikmah yang dapat kita petik dari kisah di atas adalah jika kita ingin amal ibadah kita di bulan Ramadhan diterima Allah, maka hindarilah tiga hal tersebut. Karena apabila tiga hal persoalan di atas belum diselesaikan selama bulan Ramadhan, maka amal ibadah kita selama bulan Ramadhan masih ditangguhkan oleh Allah sampai kita menyelesaikannya.

Allahuakbar... Allahuakbar... Allahuakbar.. Walillaailhamd.

Monday, October 23, 2006

Hujan

Alhamdulillah, hari ini rintik hujan berpacu membasahi muka bumi Jambi, mudah-mudahan pemberian Allah swt ini dapat menghapus asap yang beberapa bulan terakhir menyelimuti provinsi yang berdiri 6 Januari 1948 ini. Semoga masyarakat Jambi tidak lupa untuk sujud syukur atas nikmat yang diberikan Allah swt ini dan mudah-mudahan hujan deras yang turun lebih dari satu jam ini berkat sholat Istisqa (sholat minta hujan) yang dilakukan sebagian masyarakat beberapa waktu lalu.

Today, im gonna back to Mengoepeh Field till next week at 31 Oct 2006. Perjalanan yang cukup melelahkan akan ditempuh 3 jam 30 menit dari kota Jambi ke Mengoepeh di Kab.Tebo. Mudah-mudahan perjalanan aman-aman saja karena kemungkinan malam ini kabut asap akan menebal berhubung hujan pertama baru turun mengguyur hutan-hutan yang terbakar *bener ga ya?*.

Wednesday, October 18, 2006

Jambi - Lhokseumawe

Terhitung sejak tiga hari lalu, aku sudah berada di kota Jambi, ada beberapa pekerjaan yang harus aku selesaikan, "wiring job"... :). Kerjaannya santai, hanya bebenah dikit dan perlu waktu luang di luar jam kerja buat bongkar-pasang.

Di Jambi lebih asik, soalnya bisa taraweh di Masjid, kalo di Mengoepeh ada taraweh juga tapi jamaahnya cuma 5 sampai 7 orang. Kalo di Masjid depan kantor Jambi makmumnya lumayan... 2 shaf aja, maklum aja soalnya ada 2 masjid yang berdekatan. Nama Masjidnya aneh nih, "Langgar Jauharushallah", artinya apa ya? *googling* ... wah ga nemu ;p. Yang penting lebaran semakin dekat, jamaah di masjid-masjid biasanya semakin berkurang, sedih juga ya... kenapa tuh? Mungkin pada pulang kampung yah?

Mess di Jambi juga lebih enak di banding Camp Mengoepeh, Camp yang terdiri dari portacamp-portacamp yang dibangun semi permanent. Kalo di Jambi, kamarnya udah mulai nyontek hotel, jadi kebayang dong gimana modelnya. Penghuni bisa dihitung pake jari, 3 sampai 5 orang doang, jadi sepi kalo malam, kalo pagi rame banget... karena di depannya kantor.

Sembari menyelesaikan "wire/wiring job", aku setel Tompi yang konon kelahiran Aceh, lahirnya di kota mana yah?. *googling*. Tompi kelahiran 22 September 1978 di Lhokseumawe. Wuesss... aku pernah ke sana waktu study tour SMA Cendana Duri di akhir tahun 1994 atau awal 1995 gitu deh. Seru juga study tour zaman SMA, hampir semua orang tua murid khawatir dengan keberangkatan study tour, tidak sedikit murid yang di cancel keikutsertaannya oleh orang tua mereka masing-masing. Tahun itu sempat berlaku jam malam di Lhokseumawe, tapi kami aman-aman aja kok. Malahan sempat keliling Lhokseumawe naik Becak Motor, benar-benar keliling Lhokseumawe loh. Kata abang-abang Becak Motornya... "ndak usah takut, kalian kan pelajar dari Riau". Padahal jam malam berlaku mulai jam 8 malam, tapi kami jalan-jalan sampai jam 10 kalo ga salah. Masing-masing Ojek ditumpangi 3 orang, semua rombongan yang sebelumnya berada di Cunda Plaza (konon belakangan Plaza satu-satunya ini di bumi-hanguskan) pulang ke hotel menggunakan Becak Motor, becak motor disewa semua, malah kurang... ada yang berempat 1 Becak.

Malam itu Lhokseumawe penuh dengan Becak Motor yang seliweran ga jelas.. heheheh. Tanpa kami sadari, ternyata guru-guru lumayan panik karena banyak yang belum balik. Tapi akhirnya balik semua, terus tidur deh... besoknya kita lanjut ke PT Arun, yang komplek-kompleknya lumayan keren itu. Mungkin Tompi lahir dan besar di komplek ini. Kami disambut baik oleh anak-anak PT Arun, setelah makan siang bareng, kita di Undang acara teenager party di malam harinya. Tapi kita gagal datang karena para guru takut ada yang berantem... yahhh... sedih deh. Kalo ga kan bisa kenal Tompi.. hallaaaaaaahh.. wakakakkaa kek yang bener aja.

Sunday, October 15, 2006

Kabut

Ada kutipan dari kolom Opini di Majalah Tempo:
"Ketika jumlah titik api menjamur, api membesar, segala upaya pemerintah untuk melakukan pemadaman pasti sia-sia, sekeras apa pun. Padahal hujan sudah diundang dengan teknologi hujan buatan. Bom air sudah dijatuhkan dari helikopter dan bahkan pesawat angkut Hercules. Gubernur dan bupati sudah dipanggil dan dimarahi. Doa dipanjatkan. Dan upaya hukum dengan menangkapi pembakar hutan juga sudah dilakukan".

Aku suka gaya tulisannya, siapa yah penulisnya? Terlebih lagi pada kalimat "Doa dipanjatkan". Bulu roma seakan berdiri ketika penulis mengingatkan kita kepada Sang Pencipta ditengah-tengah emosi yang tertumpahkan di tulisannya. Hebat.

Yahhh... namanya juga perspektif, bisa berbeda pada setiap orang dalam menanggapi cuplikan tadi. Mungkin juga perspektif dipengaruhi oleh muak. Muak menghirup asap, muak dengan kebakaran, muak dengan penanganan pemerintah terhadap api yang berkobar, muak melihat titik-titik api yang kian melumut di muka bumi Sumatera, muak mendengar kabar yang sama dan tiada habis-habisnya setiap tahun. MUAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAKKKKKKKKKKKK!!!

hmmm... Perspektif... Opini... apa sih? jadi teringat mata kuliah Opini Publik dulu. *googling ahh*. Menurut Wikepedia,"Opini publik adalah unsur-unsur dari pandangan, perspektif dan tanggapan masyarakat mengenai suatu kejadian, keadaan, dan desas-desus tentang peristiwa-peristiwa tertentu."
Skian. :D

Saturday, October 14, 2006

Mengoepeh

Tak terasa telah berlalu 12 hari aku di Mengoepeh, walaupun masih sisa 17 hari lagi, aku tetap semangat mengisi hari-hari yang memang cukup boring di sini. Selalu mencari-cari segala yang bisa dipelajari, pulang-pulang bawa ilmu dan... uang! wekekekeke. Tapi yang penting ilmu itu adalah ibadah dan mencari rejeki itu juga ibadah, apalagi kalo rejekinya dipake buat nikah... wuesss... ngeri bo'.

Mengoepeh berada di provinsi Jambi, sekitar 3 stengah jam dari kota Jambi atau 2 jam dari Muaro Bungo tepatnya di Kabupaten Tebo, 1 jam dari Muara Tebo. Bagi yang pernah atau sering melewati lintas sumatera, mungkin tau dengan Muaro Bungo. Mengoepeh ini nama desa, terdapat sekitar belasan sumur minyak milik Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Pearl Oil - BP Migas selama 15 tahun yang baru saja berproduksi 22 Desember 2004 dengan produksi awal 310 barel perhari. Lapangan Mengoepeh ditemukan pada Desember 1996, sebelumnya lapangan ini milik ConocoPhillips yang dialihkan ke Pearl Oil (Tungkal) Ltd.
Pemandangannya berbeda dari hari-hari biasa, jadi aku sedikit sering jepret sana sini pake hp. Lumayan juga mata kuliah fotografi yang dipelajari dulu, sedikit berguna walaupun cuma motret diri sendiri menggunakan hanphone. ;p. Cuaca di Mengoepeh mendung selalu, namun mendung bukan karena mau hujan tapi karena asap.

Nulis

Deuh ngapain yah... isi apa nih?, aku paling ga bisa kalo ngisi2 content kek gini, yang dibawah aja pake diedit beberapa kali, menulis memang tidak gampang... apalagi seperti Goenawan Mohamad.

Siapakah dia? (bentar gw cari dulu di google).
Beliau adalah sastrawan dan jurnalis yang selalu mengisi kolom Catatan Pinggir di majalah Tempo. Pendiri dan mantan Pimpinan Redaksi Majalah Berita Tempo ini banyak mengangkat tema HAM, agama, demokrasi, korupsi d.l.l. kalo ada yang penasaran silahkan buka majalah Tempo atau di situs Tempo dan bisa juga langsung klik di sini.

Tokoh juga manusia, tentu tidak ada yang se-sempurna harapan kita, aku tidak mengerti Islam Liberal-nya Goenawan Mohamad. Agama disamakan dengan sifat?... au ah. Yahhh... setiap orang memang bebas memilih jalannya.

Tuesday, July 04, 2006

Andy Liany & SMA Cendana Duri

DAMMMMMMMMMMMMNNN... OLD SKULLLLL!!!


Hari ini aku baru dapetin tembang terindah awal tahun 90-an, susah bener nyari lagunya tapi ketemu juga... Andy Liany judulnya Sanggupkah. Tembang anyar di era 90-awal ini membuat pikiran menerawang jauh ke zaman penuh kenangan manis di SMA Cendana Duri. Seolah-olah semua hal kecil yang pernah aku lakukan dahulu kembali bangkit di ingatan. Thanks Andy Liany. Andy Liany ini rocker kelahiran Tanjung Pinang Kepulauan Riau yang sudah lebih dulu meninggalkan kita.

Seiring dayuan suara Andy Liany, aku buka Google Earth untuk melihat SMA Cendana Duri... jadi ingat nama-nama teman satu tongkrongan yang ngefans berat dengan lagu ini, terutama Yadi, Joel Laut, Jezztox/Yos, Tira... duhhh... pa kabar klian woy?!. Waktu itu kami sering ngumpul sambil memetik gitar yang lagu wajibnya Andy Liany (sanggupkah), Poison (Every Rose has its Thorn), Tesla dengan tembang lawasnya... what u give!

cukup sudah manis... hentikan bicara
tatap mataku... baca hatiku
akan terjawab... ketakutanmu
percayalah... kaw tak sendiri

kalau kaw ragu... tinggalkanlah aku
pergilah... aku bisa mengerti
tapi jangan paksa... arahnya cinta
karena keadaan... dan perbedaan

jalan masih panjang... jangan ucap janji
nikmatilah... cintamu hari ini

sanggupkah aku hidup bersama denganmu
mungkinkah aku hidup tanpa ada dirimu
hanya waktu yang bisa jawab semua itu
sampai kapan... aku tak tahuuuwuuuuuu...

TESTING BLOG
Hi woy!!!
Aku bikin ini cuma buat ngajarin si Cece yang ngaku gaptek, akhirnya jadi juga blog Cece dalam 5 menit.. syabas deh.